JOSH MENJAJAL TANTANGAN DRIFT ASIA

JOSH MENJAJAL TANTANGAN DRIFT ASIA


Setelah menaklukkan Australia, Josh Boettcher telah mengambil langkah berikutnya ke Asia dan belahan dunia lainnya. Juara Pro Drift Australia 2010 memulai debutnya di babak pembukaan Formula Drift di Asia 2011 di Singapura, dengan menempati posisi ketujuh. "Itu adalah pengalaman yang paling luar biasa," kata Boettcher. "Saya belajar begitu banyak dan mata saya terbuka untuk dunia yang baru. Pada saat sesi autograph, begitu banyak orang yang meminta tanda tangan dan berfoto bersama."

Jika hanya 1000 orang muncul untuk acara Seri Pro Australia, di Singapura ada lebih dari 5000 orang. Sebagian besar penggemar tampaknya tahu siapa Boettcher itu, meskipun itu adalah kiprah pertamanya di Asia. Pertandingan ini sangat berbeda bagi Boettcher sehingga dia harus beradaptasi dengan cepat. “ Disini gaya driftingnya berbeda," jelasnya. "Disini sangat taktis. Setiap pembalap mengenal kemampuan lawannya. Itu sesuatu yang kami pelajari di sana - tingkat keterlibatan sangat diperlukan. Jika anda cepat, mereka memastikan untuk mengejar, atau jika anda didepan, mereka akan mengubah jalur mereka untuk semakin mendekati lawan. Di dalam pertandingan drifting, setiap pembalap diberikan sekali kesempatan memipin didepan."

Drifting dinilai berdasarkan garis, sudut, kecepatan, dan faktor entertainment. Untuk menang,pembalap harus selalu dalam posisi drift atau dengan meningalkan jarak dengan lawanya. Boettcher terbukti cepat belajar, dengan mengalahkan pedrifter Formula Drift USA, Charles Ng, di babak 32 dan pedrifter Thailand, Jo, di babak 16 untuk mencapai delapan besar. "Ini adalah pertama kalinya saya bersaing di luar negeri," kata Boettcher. "Saya percaya saya adalah orang Australia pertama yang mengikuti acara Formula Drift Asia dan saya mencapai posisi delapan teratas."

Lawan Boettcher berikutnya adalah veteran Formula Drift Amerika Serikat, Ken Gushi. "Saya telah mengalahkan Charles Ng, salah satu pembalap ternama dari Sparks Motorsport," kata Boettcher. "Saya berharap untuk melakukannya lagi dengan Ken dan saya di posisi belakang kali ini. Saat kami memasuki tikungan pertama ia tepat di depan saya dan melalui tikungan pertama dengan lambat. Saya harus menyesuaikan jalur drifting saya, dan itu mempengaruhi hasil penilaian juri. Saya dapat bermain dengan bersih dan cepat pada saat memimpin, tetapi dia dapat menjaga jarak tetap dekat sehingga dia menang. Posisi terakhir saya dengan memperhitungkan hasil kualifikasi adalah di urutan ketujuh."

Boettcher hanya bisa menyaksikan kemenangan legenda Jepang, Daigo Saito, dengan Gushi di urutan ketiga. "Saito luar biasa saat pertandingan," kata Boettcher. "Tidak peduli berapa kecepatan mobil di depannya, dia 'di pintu' sepanjang waktu. Mobil driftnya yang semula adalah mobil drag dengan 800HP sangat mengesankan untuk di tonton pada saat beraksi di tikungan." Boettcher sedang mengincar gelar 'Raja Drift Queensland Raceway' yang akan diadakan pada 30 Juli mendatang, tetapi dia berharap kembali ke Asia untuk dapat mengikuti sisa 3 seri FD Asia dari Oktober – Desember.

"Juara Australia jelas sangat penting, tetapi jika saya berprestasi di sana (Asia) dan harus meninggalkan kejuaraan disini, saya juga tidak bermasalah," katanya. "Ini benar-benar tentang dukungan yang Anda dapatkan - sponsor. Ini bukan pada tahap dimana Anda bisa mendapatkan uang. Di AS, hal ini berlaku tetapi tidak di sini atau di Asia. Semakin baik Anda lakukan, semakin banyak perhatian yang anda dapatkan. AS adalah tujuan jangka panjang dan jika saya selalu menempati posisi ketujuh (di Asia), hal ini dapat memberikan peluang saya ke sana." Boettcher beruntung didukung oleh GT Radial di saat semkain kompetitifnya produsen ban untuk drifting. "GT Radial sangat baik," katanya. "Sangat menyenangkan jika saya dapat berpartisipasi di seluruh seri Asia ini. Hal ini sedang naik daun dan cukup besar di sana dan momentumnya sangat tepat. Mereka ingin ikut serta dan produsen ban saling bersaing satu dengan yang lain."